Dinkes Padang cegah DBD lewat program Padang Bergoro



Padang (ARSIP DUNIA) – Dinas Kesehatan Kota Padang berupaya melakukan pencegahan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) lewat Program Padang Bergoro yang merupakan aksi bersih-bersih lingkungan yang sebelumnya telah digulirkan oleh Pemerintah Kota.

“Seiring dengan terjadinya peningkatan kasus DBD di Padang yang saat ini telah menjangkiti 11 kecamatan salah satu langkah antisipasi terbaik adalah dengan meningkatkan kebersihan lingkungan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Srikurnia Yati di Padang, Selasa.

Ia menyebutkan berdasarkan data yang dihimpun sepanjang 2021 kasus DBD yang terdata hanya sebanyak 366 kasus.

“Namun pada 2022 hingga Juli sudah mencapai 446 kasus atau mengalami peningkatan cukup drastis karena baru pertengahan tahun,” kata dia.

Ia memaparkan kecamatan yang paling banyak terpapar DBD adalah Koto Tangah, Kuranji, Lubuk Begalung dan Nanggalo.

Demam berdarah merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh perantara nyamuk Aedes Aegypti yang perindukannya berlokasi di genangan air yang bersih.

“Biasanya nyamuk tersebut akan menggigit pada pagi hari atau sore hari dan yang banyak terpapar di Padang adalah usia produktif 15 sampai 40 tahun serta 5 sampai 12 tahun,” katanya.

Oleh sebab itu cara pengendalian terbaik adalah menguras bak mandi dan tempat sarang nyamuk, kemudian menutup tempat yang bisa menyimpan air serta mengubur wadah yang akan menyebabkan genangan air.

Kemudian ia mengingatkan bagi masyarakat yang punya kolam di rumah jangan sampai kosong upayakan tetap ada ikan karena akan memakan jentik nyamuk.

Dinas Kesehatan Kota Padang juga bersinergi dengan program Wali Kota yaitu Padang Bergoro yaitu mengajak seluruh masyarakat kota Padang untuk lebih peduli kebersihan lingkungan.

Setelah program ini diluncurkan digerakan oleh camat dan lurah tingkat kepedulian masyarakat untuk meningkatkan kebersihan lebih baik, katanya.

Setelah itu Dinas Kesehatan akan menelusuri lokasi dengan temuan kasus DBD tinggi untuk dilakukan gotong royong massal.

Ia juga mengingatkan agar di setiap rumah ada satu orang yang bertugas memantau jentik nyamuk dan segera membersihkan jika menemukan.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Karang Taruna untuk penanganan DBD dan akan mengaktifkan kembali gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik dari kader posyandu,” kata dia.

By pass

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *