“Selain berdoa dan memanjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, para ketua RT dan RW setempat bisa menyampaikan pesan Bung Karno maupun Pahlawan Nasional kepada warga sehingga generasi penerus dapat mengisi serta meneruskan kemerdekaan dengan hal-hal positif,” kata Armuji dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, pesan Bung Karno tersebut di antaranya “Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuat”.
Pesan Bung Karno lainnya, kata dia, yakni “Jika kita mempunyai keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu-membahu mewujudkannya”.
“Pesan-pesan Proklamator menjadi renungan dan refleksi bagi kita semua agar dalam malam tasyakuran itu mengandung substansi sehingga di kampung-kampung mengetahui apa yang menjadi kewajiban sebagai seorang putra bangsa,” kata Cak Ji, sapaan akrabnya.
Armuji juga menambahkan agar kegiatan malam tasyakuran juga melibatkan generasi muda sehingga mampu mewarisi tradisi turun menurun serta semangat gotong-royong sebagai watak khas warga Surabaya dapat terjaga.
Wawali menjelaskan, malam tirakatan 17 Agustus menjadi rangkaian peringatan HUT ke-77 RI yang banyak dilakukan masyarakat di Indonesia, khususnya Kota Surabaya.
Acara yang umumnya digelar pada 16 Agustus malam ini, lanjut dia, menjadi ungkapan syukur sekaligus refleksi kemerdekaan yang telah diperoleh Bangsa Indonesia. (*)