Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Provinsi Sulbar M Natsir, MM di Mamuju, Jumat mengatakan, Sulbar masih kekurangan 2000 guru untuk sekolah tingkat SMA, SMK dan SLB di Sulbar.
Ia mengatakan, kekurangan guru di Sulbar menjadi kendala memajukan pendidikan sehingga harus dilakukan penambahan tenaga guru di Sulbar oleh pemerintah.
“Masalah ini telah disampaikan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan agar dilakukan antisipasi sehingga sangat diharapkan penerimaan pegawai untuk tenaga guru di Sulbar dapat terus dilakukan untuk mengatasi kekurangan guru tersebut,” katanya.
Menurut dia, kekurangan guru di Sulbar diantisipasi dengan melakukan pemerataan tenaga guru, yakni sekolah yang kekurangan guru ditambah dari sekolah yang dianggap telah mengalami kelebihan guru.
“Masalah kekurangan guru menjadi masalah utama sehingga pemerintah di Sulbar juga terus berupaya meningkatkan kualitas tenaga guru di sejumlah daerah di Sulbar,” katanya.
Natsir mengatakan, selain kekurangan guru, jumlah tenaga pengawas sekolah di Sulbar juga masih menjadi persoalan karena jumlah pengawas sekolah juga masih terbatas.
“Pengawas sekolah masih kurang di Sulbar, karena persyaratan menjadi pengawas sekolah sulit dipenuhi yakni harus ada sertifikasi guru penggerak, sementara sertifikasi guru penggerak di Sulbar juga jumlahnya terbatas,” katanya.
Kemudian lanjutnya, terdapat persoalan guru yang menginginkan pindah, ke daerah lain karena ikut suami dan alasan lainnya sehingga cukup meresahkan dan dapat berdampak buruk bagi kualitas pendidikan di Sulbar.
“Banyak guru yang ingin pindah karena ikut keluarga sementara Sulbar kekurangan guru, ini menjadi masalah yang mesti diselesaikan bersama,” katanya.